Adsense

14 September 2015

Selayang Pandang : Edisi gak Modal, tapi pengen Gaya #LUMIXGF2

Selayang pandang lagi, hehehe
Sambil ngubek2 foto lama di harddisk :D

Kali ini mau nampilin kameraku yang warna dasarnya hitam, aku rubah dengan warna merah-hitam. Tapi bukan dengan cat (belum senekat itu, hahaha). Bahannya cuma stiker yang biasa buat nutup body motor itu lho...belinya gampang dan dengan harga yang cukup terjangkau (daripada kalau beli GARSKIN :p).

Apesnya di internet gak nemuin pola dari GF2 yang bisa didownload dengan resolusi yang bener :(. Tapi setelah perjuangan tak kenal kuota, terbitlah secercah sinar harapan...yaaah...ada....ada...horeeee.
Akhirnya dapat juga, dengan resolusi yang sangat-sangat kecil. Dengan bantuan perasaan, dikira2lah ukurannya.

Dan....tadaaaaaa, ini hasilnya :















Selayang Pandang : Foto Iklan Samsung Galaxy Y


Iseng aja deh Lur, buat menuh2in tulisan...
Ini ceritanya, salah satu hape temenku yang minta tolong buat dijualin lewat medsos, FJB, dan yang konon merupakan kawan-kawannya...

Lokasi pemotretan di dalam kamar (kamar tidur), dengan diterangi lampu seadanya.
(maaf tanpa ilustrasi :D)
Kemudian siapkan juga kardus bekas wadah sepatu/indom**, dan beberapa kertas HVS ukuran A4 (mau pake ukuran A0 juga boleh seh...bebas)

Dan, hasilnya....jreng...jreng :









Lumayan khan ya,
Jadi keliatan lebih niat yang mau jualan...hehehe

10 September 2015

Hape yang terpinggirkan...Hehehe *Nokia Lumia 625


Hai, Lur... 
Kembali lagi di siang hari yang panas ini, ditemani sebotol AQU*, yang aku isi ulang dengan air putih godog. hehehe

Kali ini mau nulis tentang handphone yang terpinggirkan oleh hingar bingar serangan makhluk hijau...#Grooar. Kenapa terpinggirkan? Karena hape (disingkat aja ya) ini, pakai OS yang gak banget di kalangan manusia di bumi ini. Yups, memakai OS Windows, Lur...

Bahkan di beberapa konter hp, ada yang gak tau keberadaan OS Windows ini lho...*keren ya.
Beberapa ada yang tanya : "Uda android belum, Bro? --- "Bisa buat main COC g seh?, dan banyak hal lainnya deh.

Duh, intronya kepanjangan...*fyuuh.

Oke, mulai saja ya. Nokia Lumia 625 ini, statusnya milik pribadi dan jadi hape utama. Dibeli dengan kondisi 2nd dan fullset (maklum, keuangan terbatas, jadi sementara rajin hunting barang 2nd dulu). Dari segi desain, relatif seh. Tapi yang pasti cukup enak digenggam walaupun punya dimensi lebar yang lebih kalau dibandingin dengan hape di bawah 5 inch lainnya.

Beberapa penampakan bisa dilihat di bawah :





Lumayan keren kah ya..wkwkwk.
Pengen beli yang back casing orange, tapi dapat murahnya yang warna hitam, ya sudahlah..Ra popo :D
Yang cukup disanyangkan, cuma resolusi layar sebatas 480p :(, coba misalnya 720p, duh pasti lebih enak kalau dipakai liat nonton video.

Info lengkapnya bisa duLuR liat di SINI

Perbandingan Hasil Foto Asus Zenfone 2 dan Panasonic Lumix GF2


Selamat siang, Lur...

(*Lur : berarti sedulur, kawan, teman, sobat, dan lain sebagainya deh)

Hari ini aku mo ngebahas sedikit tentang hasil foto dari Asus Zenfone 2 dan Panasonic Lumix GF2. Secara harga sekarang seh, Asus Zenfone 2 punya harga yang lebih mahal dari Lumix GF2...hehehe.
FYI, hape ini unit pinjaman, bukan milik sendiri :D. Lebih tepatnya minjam punya adik yang baru aja beli pakai duit THR :P

Oke, langsung saja, kita lihat hasil fotonya ya. 



Pada foto tembok yang berlumut kering ini, detail dari ZF2 bisa mengimbangi GF2, walaupun GF2
punya ukuran sensor yang lebih besar.


GF2 menggunakan mode AUTO, sedangkan ZF2 dengan HDR ON, sehingga detail dari foreground
dan background bisa dihasilkan dengan baik.


Foto ini diambil dengan setting AUTO, Flash ON AUTO. Terlihat bahwa flash ZF2,bekerja
dengan sangat baik. Warna daun terlihat hijau, tidak terlalu over exposure.

Untuk urusan bokep....eh,bokeh. ZF2 pun tidak mau kalah dengan GF2 yang memiliki sensor lebih besar.

Apakah dengan hasil seperti ini, bisa dikatakan Asus Zenfone 2 bisa mengalahkan kamera digital sekelas mirrorless entry-level? :D
Bisa YA, bisa juga TIDAK...*bingung toh...

Kenapa YA? --- karena, dengan segala kepraktisannya dan selalu pasti dibawa kemanapun (secara hape gitu). Tentunya bisa menangkap moment yang membutuhkan waktu tiba-tiba dan hanya sekejap saja. Tentunya tanpa mengorbankan kualitas dari hasil fotonya

Sedangkan, kenapa TIDAK? --- karena dengan kamera mirrorless walaupun entry-level sekalipun kita masih bisa melakukan eksplorasi dengan berbagai model pemotretan. Mulai dari yang sekedar iseng sampai pemotretan serius di dalam studio foto.

Jadi, keduanya diciptakan untuk saling melengkapi. Alangkah indahnya kalau mereka dibawa bersama...:D
Sekian,














Followers