Adsense

14 June 2013

Review Singkat Canon Powershot S5 IS


Setelah sekian lama berkutat di dunia (hobi) fotografi, baru beberapa waktu yang lalu aku bisa mendapatkan Canon Powershot S5 IS, kamera yang sangat aku inginkan sewaktu memulai menekuni hobi fotografi. Namun apa daya, pada saat itu, aku hanya bisa menebus sebuah kamera poket, Canon Powershot A570 IS (kamera ini yang pada akhirnya paling lama menemaniku, kemanapun aku pergi) :D.

Kembali ke pembahasan Canon Powershot S5 IS... :D

Kamera ini aku dapatkan dalam kondisi 2nd dari seorang pemilik toko komputer di kota Yogyakarta. Kondisi fisik terbilang sangat bagus untuk kondisi barang 2nd, begitu juga dengan kardus dan isi di dalamnya. Begitu memegang kamera ini, ternyata lebih imut daripada yang aku duga (sebelumnya saya memakai Fujifilm HS10 yang jauh lebih besar). Dengan body nya yang cukup imut tersebut mengingatkanku dengan Fujifilm S1600 yang pernah aku pakai sebelum memakai Fujifilm HS10. Namun untuk grip, Canon S5IS jauh lebih nyaman dibandingkan Fujifilm S1600, begitu pula EVF yang jauh lebih lega dibandingkan Fujifilm S1600 bahkan HS10. EVF yang besar sangat membantu kita, karena lebih bersahabat dengan mata (tidak mudah lelah). Material yang dipakai juga lebih baik dibandingkan Fujifilm, terasa lebih solid bahkan jika harus diadu dengan Fujifilm HS10 yang terasa banyak ruang kosong dan terkesan plastik ketika body diketuk.

Untuk sumber tenaga, masih sama dengan kamera sebelumnya, menggunakan 4 buah batere AA (sebelumnya aku masih punya 4 buah batere AA eneloop+quick charger). Yang paling aku suka adalah LCD yang bisa diputar kemanapun :D (berguna sekali untuk pemotretan "narsis", low-angle, maupun high-angle)


* Penampakan Canon Powershot S5 IS



* Test ISO Canon Powershot S5 IS (Indoor)


* Test ISO Canon Powershot S5 IS (Indoor)






Review Singkat Canon Powershot A2500 HD


Hari Senin kemarin, 10 Juni 2013 aku pergi ke sebuah tempat di kota Yogyakarta untuk melihat pameran komputer sekaligus berencana membeli kamera digital (titipan Ibu untuk dipakai di kantor). Karena kamera sebelumnya (rusak) adalah merk Canon, maka aku memutuskan membeli merk yang sama dengan tipe yang berbeda (asumsinya, dengan merk yang sama akan memudahkan pengoperasiaan) :D

Sampailah di JEC (Jogja Expo Center), bayar parkir motor 1500, bayar tiket masuk 5000. Begitu masuk ke dalam, sepanjang mata memandang, kondisi sudah ramai dengan pengunjung. Dimulailah aku melakukan survey ke beberapa toko kamera (letaknya ada di depan dan cukup berdekatan satu sama lain). Setelah berbasa-basi, tanya2 stok dan harga, sampailah aku ke sebuah toko yang menawarkan harga cukup murah dibandingkan toko-toko lainnya (dengan bonus yang relatif sama).

Oiya, budget yang aku bawa di bawah 1juta rupiah, maka pilihan jatuh kepada Canon Powershot A2500 HD dengan warna hitam (coba tanya yang warna merah, tapi ternyata kosong) dengan harga 835.000, mendapatkan bonus SD card 8GB, screen guard (langsung dipasang), dan hard case universal (warna biru). Di toko lain, kamera dengan tipe ini dijual seharga 890.000. Aku melakukan test singkat di depan mbaknya yang jaga toko guna memastikan fungsi kamera berjalan normal, kemudian melakukan proses pembayaran.

Oke, akhirnya kamera digital Canon ini telah resmi berpindah tangan. Kesan pertama, kamera ini begitu kecil dan ringan (jauh lebih ringan jika dibandingkan Canon Powershot G9 milikku). Material body kamera terbuat dari plastik, namun cukup baik kualitasnya. Salah satu yang cukup menyulitkanku, ketika harus menggunakan scenes yang disediakan kamera ini, kita diharuskan mengakses tombol Func.SET dahulu untuk masuk lebih dalam ke pengaturan kamera.

Beberapa hasil kamera ini :



* Test ISO 100-1600 (indoor)



* Test scenes kamera (outdoor)



* Test scenes kamera (outdoor)



Followers