Adsense

16 January 2013

Coba-coba dengan Lensa bg.3 ( Canon FD 50mm 1.8 S.C )

Lensa FD 50mm 1.8 S.C ini merupakan salah satu lensa fix, dimana lensa hanya memiliki 1 pilihan rentang FL, yakni 50mm. Masih menggunakan mount FD, salah satu tipe mount yang digunakan oleh kamera Canon sebelum akhirnya diubah menjadi mount EOS seperti sekarang ini.


Untuk dapat dipasang pada body kamera bertipe EOS, maka lensa ini harus menggunakan adapter FD to EOS terlebih dahulu, atau bisa juga dengan cara mengubah (oprek) dari mount FD ke mount EOS, walaupun ada beberapa yang tidak rapi dalam proses pengoprekan ini. Kebetulan yang aku punya yang sudah dioprek menjadi mount EOS.



Karena tergolong lensa manual, maka jelas tidak ada switch AF/MF seperti lensa pada masa sekarang ini. Body lensa juga bukan terbuat dari plastik, sehingga masih cukup berat. Proses pencarian fokus dilakukan oleh kita sendiri dengan menghitung jarak lensa dengan obyek yang akan difoto. Cara ini dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa.

Berikut ini spesifikasi dari Canon FD 50/1.8 S.C 
  • Lens Construction (group)                     4
  • Lens Construction (element)                  6
  • No. of Diaphragm Blades                      6
  • Minimum Aperture                               f/16
  • Closest Focusing Distance                   0.6 m
  • Maximum Magnifcation                1:9.7 (0.103x)
  • Filter Size                                           55 mm
  • Maximum Diameter x Length        64 x 44.5 mm
  • Weight                                        255 gr (0.56 lb)
  • Hood                                                 BS-55


Beberapa hasil dengan lensa ini :




Canon EOS 400D w/  FD 50/1.8 S.C


Canon EOS 400D w/  FD 50/1.8 S.C






15 January 2013

Coba-coba dengan Lensa bg.2 ( Canon 28-80mm USM )

Lensa 28-80mm USM ini merupakan lensa kit dari Canon EOS 500N, dimana merupakan kamera SLR analog yang masih menggunakan film sebagai media penyimpanan foto. Lensa ini sudah memiliki fitur USM (Ultrasonic Motor), sehingga proses pencarian fokus bisa lebih halus dibanding lensa non-USM. Proses zooming lensa ini lebih halus dibandingkan 35-80mm USM.

Pada lensa ini warna hitamnya sudah doff seperti lensa2 sekarang. Lensa ini cukup kecil karena hanya memiliki rentang FL dari 25-80mm saja tetapi lebih panjang dibandingkan 35-80mm, cocok untuk melakukan pemotretan potrait walaupun juga cukup untuk foto landscape. Diameter lensa ini yakni 58mm, bisa dilengkapi dengan berbagai macam filter, tentunya yang memeliki diameter 58mm pula. Lensa ini bisa memotret dengan jarak terdekat dari objek sejauh 0.38m (sama seperti 35-80mm USM).

Dikarenakan sudah mengadopsi nama EOS, maka mount yang dipakai Lensa ini memakai EF-mount, bisa dipakai di berbagai jenis kamera Canon EOS lain, baik yang analog maupun digital.

Beberapa hasil dengan lensa ini :



Canon EOS 400D w/ 28-80mm USM


Canon EOS 400D w/ 28-80mm USM


Coba-coba dengan Lensa bg.1 ( Canon 35-80mm USM )

Lensa 35-80mm USM ini merupakan lensa kit dari Canon EOS 1000FN, dimana merupakan kamera SLR analog yang masih menggunakan film sebagai media penyimpanan foto. Lensa ini sudah memiliki fitur USM (Ultrasonic Motor), sehingga proses pencarian fokus tidak terlalu berisik.

Berbeda dengan lensa sekarang ini yang berwarna hitam doff, pada lensa ini warna hitamnya masih dengan warna hitam mengkilap. Lensa ini cukup kecil karena hanya memiliki rentang FL dari 35-80mm saja, cocok untuk melakukan pemotretan potrait. Diameter lensa ini yakni 52mm, bisa dilengkapi dengan berbagai macam filter, tentunya yang memeliki diameter 52mm pula. Lensa ini bisa memotret dengan jarak terdekat dari objek sejauh 0.38m.

Dikarenakan sudah mengadopsi nama EOS, maka mount yang dipakai Lensa ini memakai EF-mount, bisa dipakai di berbagai jenis kamera Canon EOS lain, baik yang analog maupun digital.

Beberapa foto lensa ini :




Beberapa hasil dengan lensa ini :


Canon EOS 1000FN | Fujifilm Superia ASA 200


Canon EOS 400D | 1/4000 | F/4.0 | ISO 400












14 January 2013

Pesta Automotive @ GOR Jatidiri


Pesta Automotive 
Waktu Pelaksanaan : 1 Desember 2012
Lokasi : GOR Jatidiri, Semarang



Judul : Roda Besar
Canon 400D w/ 35-80mm |  1/320 | F/5.6 | ISO 800 


Judul : Mobil Kecil
Canon 400D w/ 35-80mm |  1/1000 | F/5.6 | ISO 800 



Judul : Motor Besar
Canon 400D w/ 35-80mm |  1/250 | F/5.6 | ISO 200 




Street Photo Contest w/ LA Lights & Fujifilm

4 November 2012,

Pertama kalinya kamera DSLR yang masih belum lunas ini, akan dipakai untuk mengikuti sebuah lomba yang berlokasi di sebuah hotel yang berada di pusat kota Semarang, sebut saja Hotel Horison. Sekitar pukul 09.30 aku sudah berada di sekitar hotel, namun ada satu hal yang membuatku gundah dikarenakan aku tidak bisa menemukan pintu masuk hotel. Hahaha...

Setelah beberapa saat, akhirnya bertemu dengan security hotel yang menunjukkan dimana seharusnya aku masuk dan menuju ke ballroom yang akan menjadi awal dari lomba ini. Singkat cerita akhirnya sampailah di sebuah ballroom, dimana akan diadakan talkshow terlebih dahulu. Masuk ke area talkshow, di tanganku membawa 5 bungkus rokok LA lights @16batang, 1 pulpen Hotel Horison (yang diketahui akhirnya macet), 1 buku corat coret Hotel Horison berisi 5 lembar, kaos berwarna abu-abu di dalam plastik bening.

Beberapa hasil pemotretan di sekitar Pasar Johar dan Jalan Pandanaran


Canon 400D w/ 35-80mm |  1/400 | F/4.5 | ISO 400 | Pasar Johar


Canon 400D w/ 35-80mm |  1/125 | F/5.6 | ISO 800 | Jl. Pandanaran


Yang Datang... (bg.1)

1 November 2012,

Pagi menjelang siang, sebuah bus jurusan Semarang - Solo kelas PATAS melaju dengan tenang, bisa dibilang cukup pelan untuk bus cepat-terbatas. Aku tergolek lemas di sebuah kursi di kanan-belakang, menahan mual yang ada di perutku (efek lama tidak naik bus dan sepertinya duduk tepat di atas roda belakang bus).

Perjalanan yang cukup menyiksa akhirnya berakhir setelah bus berhenti di sebuah terminal di Kota Solo, sebut saja terminal Tirtonadi...hehehe. Di suatu sudut terminal tersebut, aku berencana melakukan transaksi dengan seorang pria, namun pada akhirnya 2 orang pria berjaket dan naik sepeda motor yang datang menghampiriku. Terminal inipun dipilih setelah negosiasi panjang lewat pesan singkat dan telepon. Lokasi awal pertemuan ini sebenarnya adalah Terminal Kartasura.

Kembali ke sebuah sudut yang gelap dan sepi, sebut saja Pintu Timur Terminal Tirtonadi. Kedua orang yang pada akhirnya kuketahui identitasnya tersebut, menjabat tanganku, saling bertatap mata, kemudian mulailah kami melakukan transaksi tersebut. Dimulai dengan salah seorang dari mereka yang mengeluarkan barang berupa kotak putih dari dalam tas hitamnya, aku pun dengan seksama memperhatikan orang itu. Selang beberapa detik saja, kotak putih itu sudah berpindah tangan ke pangkuanku. Dengan cermat aku periksa setiap sudut kotak itu, barulah kubuka pelan-pelan, hingga aku bisa melihat sebuah benda hitam di dalamnya. Kuangkat dengan sangat hati-hati benda hitam pekat tersebut, mulai dari depan-belakang-samping kiri-samping kanan-atas-bawah kuperiksa dengan teliti. Akhirnya aku cukup puas dengan barang yang mereka bawa. Ya, sebuah barang bagus, kataku.

Kini tiba giliranku mengeluarkan sebuah amplop dari tas hitamku. Sangat hati-hati kuserahkan amplop tersebut kepada salah satu dari kedua orang itu. Dia menerima, kemudian mulai menghitung nominal di dalamnya. Nominal yang disepati tekah sesuai dengan apa yang ada di amplop tersebut. Setelah beberapa saat melakukan pembicaraan, transaksi pada siang hari itu dinyatakan telah sesuai dengan apa yang telah disepakati di waktu sebelumnya.

Aku dan kedua orang tersebut mengambil jalan yang berlawanan, melanjutkan ke perjalanan masing-masing. Kembali ke sebuah tempat duduk di sebelah kiri-depan, kubawa dengan sangat hati-hati, sebuah kotak putih itu...

Itulah awal mula pertemuanku dengan Canon 400D ku sekarang...

Followers